Total Tayangan Halaman

Rabu, 21 Maret 2012

Contoh Soal Anova, Uji Proporsi Satu Sampel dan Dua Sampel


Dasar-dasar Biostatistik Inferensial

Anova,
Uji Proporsi Satu Sampel dan Dua Sampel
            
                                                                                                                              
OLEH
ADITHIA BUDIMAN  (TUBEL)
NIM    :   K11111631
KELAS : A

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012


1.       BUAT MASING-MASING SATU SOAL  UNTUK APLIKASI :
Ø  ANOVA
Ø  UJI PERBEDAAN PROPORSI  SATU SAMPEL
Ø  UJI PERBEDAAN PROPORSI  DUA SAMPEL



1.    Soal Anova

Duabelas  orang karyawan yang di bagi dalam empat kelompok, di ikutkan dalam pelatihan untuk menyelesaikan satu unit barang. Masing- masing kelompok diberikan pelatihan yang berbeda.

Hasil akhir dalam menyelesaian satu unit barang (jam) sebagai berikut :
A         B         C         D
6          8          7          9
5          6          7          8
7          6          8          7
Apakah ada perbedaan waktu dalam menyelesaikan satu unit barang diantara empat kelompok yang diberikan pelatihan berbeda? Bila ada kelompok mana yang berbeda? (Alfa = 0,05)


Penyelesaian :

A         B         C         D
6          8          7          9
5          6          7          8
7          6          8          7                
   Yi+  18         20        22        24        84

   Yi+   6          6,66    7,33    8          7

I.              Ho: µ1 = µ2 = µ3= µ4= µ5
           Ha: µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 ≠ µ4 ≠ µ5
II.            SST = 62 + 52 + 72 + 82 + 62 + 62 + 72 + 72 + 82 + 92 + 82 + 72(84)2  = 14
    12
III.           SSB = 182 + 202 + 222 + 242 - 842  = 6,66
  3       3       3        3      12

IV.          SSW = 602 – [(182) + (202) + (222) + (242)] = 7,34
    3          3          3          3

F = 6.66 = 0,90
      7,34

Ø  Tabel Anova
__________________________________
                    _Sumber           df         SS       MS      F           
                     Between           3          6,66    2,22    2,03
                     Within               8          7,34    1,09________
                     Total                  11        14       
                     F (0,89) ( 3;8 ) = 4,07

                     Karena F hitung < F table à Ho diterima
                     Kesimpulan : tidak ada perbedaan waktu dalam menyelesaikan satu unit
          barang dari keempat kelompok tersebut.




Ø  Uji Tukey
n = 3
k = 4
                     df Within = 8    à    q = 4,53
                     MSWithin = 1,09
                        CV =      q √ MSError__ = 4,53√ 1,09
      √ n                        √ 3
 CV =     4,72   = 2,72 ~ X1 - Xn
               1,73

A         B         C         D         E
X1       X2       X3       X4       X5
6          6,66    7,33    8          7
A – B = 6 – 6,66      = 0,66
A – C = 6 – 7,33      = 1,33
A – D = 6 – 8           = 2       ~   2,72 à NS
A – E = 6 – 7           = 1
B – C = 6,66 – 7,33 = 0,67
B – D = 6,66 – 8      = 1,34
B – E = 6,66 – 7      = 0,34
C – D = 7,33 – 8      = 0,67
C – E = 7,33 – 7      = 0,33
D – E = 8 – 7           = 1
Ø  Uji beda nyata terkecil
Isd = t1-α/2  [g( n-1)]  √σ2w(2/n)
Dari hasil perhitungan sebelumnya diperoleh :
o   σ2W(2/n) = √1675 (2/3) = 33,41
o   Nilai t (0,975 ; 8) = 2,306
o   Jadi  lsd = (2,306) (33,41) = 77,04
o   A ~ D = 6 – 8 = 2 < 77,04 à NS
   

2.    UJI PERBEDAAN PROPORSI  SATU SAMPEL
Sebanyak 70 orang sampel diambil dari sekelompok mahasiswa, diperoleh informasi bahwa, 35 orang diantaranya merokok. Bila pada masyarakat umum diketahui bahwa proporsi perokok adalah 0,25, apakah kesimpulan peneliti terhadap sampel yang diambil dari mahasiswa tersebut ? pada alfa= 0,05.

Penyelesaian
I.              Ho : p < = 0,25
Ha : p > 0,25
II.            Titik kritis Z pada α = 0,05 =1,645
III.           Ho ditolak bila Z hitung > 1,645

IV.          Z=     x / n – p    =     35 / 70 – 0,25     =    2 – 0,25   = 19,66
                             √ P (1 – p)       √ (0,25) (1 - 0,25)        0,089
                                      n                             70
V.        Karna Z hitung > Z table à Ho ditolak
VI.       Kesimpulan dari peneliti terhadap sampel yang diambil dari mahasiswa tersebut benar.



3.    UJI PERBEDAAN PROPORSI  DUA SAMPEL

Seorang ahli farmakologi mengadaan percobaan dua macam obat anti hipertensi. Obat pertama diberikan pada 100 ekor tikus dan ternyata 60 ekor menunjukkan perubahan tekanan darah. Obat kedua diberikan pada 150 ekor tikus dan ternyata 85 ekor berubah tekanan darahnya.apakah ada perbedaan proporsi obat anti hipertensi diantara kedua obat tersebut? ( α = 0,05 )

Penyelesaian :

x1 = 60                        n1 = 100                     p1 = x1 / n1 = 0,6
x2 = 85                        n2 = 150                     p2 = x2 / n2 = 0,56

p = __x1 + x2   =  60 + 85    =  145  = 0,58
          n1 + n2      100 + 150      250

p = 0,58 à  q = 1 – 0,58 = 0,42

Z hitung =               p1 – p          = _________0,6 – 0,56_________
                   √ (p) (q) (1/n1 + 1/n)         √ (0,58) (0,42) (1/100 + 1/150)
Z hitung =  0,645
                     
I.              Ho : p1 = p2
Ha : p1 ≠ p2
II.            Titik kritis Z pada α = 0,05 = 1,96
III.           Ho ditolak bila Z hitung > 1,96
IV.          n1= 100 
x1 = 60
p1 = 60 / 100 = 0,6
n2 = 150
x2 = 85
p2 = 85 / 150 = 0,56
V.           Nilai Z hitung < 1,96 àHo diterima
VI.          Kesimpulan : proporsi obat anti hipertensi diantara kedua obat tersebut tidak ada perbedaan.



menejemen pemasaran pelayanan kesehatan (Distinctive Competencies)


ØDistinctive Competencies terbagi dari 2 kata yaitu
   Distinctive : khusus
   Competencies : competensi
ØDistinctive (khusus) adalah sesuatu yang diistimewakan atau yang di utamakan.
ØCompetencies (kompetensi) menurut Gery Hamel dan Ck. Prahalad adalah keterpaduan tekhnologi dan keterampilan yang merupakan akumulasi dan proses latihan dan belajar, serta memiliki kontribusi dalam keberhasilan usaha.




ØDistinctive Competencies (khusus kompetensi) adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Menurut Day  dan Wensley,  Identifikasi Distinctive Competence dalam suatu organisasi meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya.

ØPhilip Selznik, dalam tahun 1957 memperkenalkan “distinctive competence” yang kurang lebih memiliki makna kompetensi yang berbeda atau spesifik;
Ømenurut Selznik individu yang memiliki kompetensi dibidang yang satu kemungkinan tidak kompeten dibidang yang lainnya, dan setiap perusahan harus memiliki prinsip-prinsip kompetensi yang spesifik dan berbeda dengan pesaingnya agar dapat mempertahankan eksistensinya dalam jangka panjang, menghadapi para pesaingnya.


ØMitrani Alain (dalam Sugiyanto; 2007:64) berpendapat bahwa ketidaksamaan dalam kompetensi menjadikan seorang pelaku berbeda dan bahkan unggul dari pelaku lainnya.
ØPeter F Drucker (1985:130) menambahkan tentang kompetensi tersebut bahwa bagian terpenting dari kompetensi adalah kemampuan berinovasi secara terus menerus dan hal tersebut memiliki andil besar pada keberhasilan.




ØKompetensi merupakan suatu unsur penentu upaya peningkatan kinerja perusahaan. Lebih lanjut menurut Achmad S. Rucky (dalam Sugiyanto 2007:64) komponen yang membentuk kompetensi seseorang adalah:
1. Motif (motives)
2. Karakteristik pribadi (traits)
3. Konsep diri (self consept)
4. Pengetahuan (knowledge)
5. Keterampilan (skill)




1. Motif (motives)
  Adalah sesuatu secara konsisten dipikirkan atau dikehendaki oleh seorang yang selanjutnya akan mengarahkan, membimbing, dan memilih suatu perilaku tertentu terhadap sejumlah aksi atau tujuan




2. Karakteristik pribadi (traits)
Adalah karakteristik fisik dan reaksi atau respon yang dilakukan secara konsisten terhadap suatu situasi atau informasi
3. Konsep diri (self consept)
Perangkat sikap, sistem nilai atau citra diri yang dimiliki seseorang.
4. Pengetahuan (knowledge)
Adalah informasi yang dimiliki seseorang terhadap suatu area spesifik tertentu

5. Keterampilan (skill)
Adalah merupakan kemampuan untuk mengerjakan serangkaian tugas fisik atau mental tertentu.
Menurut pendapat Sharma VK (dalam Sugiyanto; 2007:65) menyebutkan bahwa formulasi kompetensi sebagai berikut:
Competence = knowledge + skill + attitudes + talents.





Kompetensi mengacu pada serangkaian kegiatan atau kemampuan, mampu untuk melakukan lebih baik dari pada pesaing dan yang memberikan keuntungan lebih dari mereka.
Sebuah perusahaan perlu mengembangkan strategi yang memanfaatkan kompetensi untuk mendapatkan keuntungan kompetitif.



Yang harus diingat bahwa apa kompetensi khas dari suatu perusahaan dapat berubah seiring dengan waktu sebagai perusahaan lain mengembangkan kemampuan baru dan dengan perubahan kebutuhan pasar. Oleh karena itu perusahaan perlu mengidentifikasi kompetensi khas mereka dengan analisis yang cermat, dan jika diperlukan, berusaha untuk mengembangkan kompetensi baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah dan situasi kompetitif.




Konsep kompetensi khas pertama kali dikemukakan oleh Philip Sleznick pada tahun 1957. Kenneth R Andrews dijabarkan lebih lanjut di 1971.

Konsep kompetensi khas sangat mirip dengan konsep kompetensi inti. Sementara beberapa penulis pertimbangkan jangka dua sampai berarti hal yang sama, sesuai penulis seperti CK Kompetensi inti Prahlad harus memenuhi dua kriteria tambahan. Satu, pasti sulit untuk menyalin atau mereplikasi oleh pesaing. Kedua, harus memberikan keunggulan kompetitif bagi beberapa produk dan beberapa pasar.



Konsep kompetensi khas pertama kali dikemukakan oleh Philip Sleznick pada tahun 1957. Kenneth R Andrews dijabarkan lebih lanjut di 1971.

Konsep kompetensi khas sangat mirip dengan konsep kompetensi inti. Sementara beberapa penulis pertimbangkan jangka dua sampai berarti hal yang sama, sesuai penulis seperti CK Kompetensi inti Prahlad harus memenuhi dua kriteria tambahan. Satu, pasti sulit untuk menyalin atau mereplikasi oleh pesaing. Kedua, harus memberikan keunggulan kompetitif bagi beberapa produk dan beberapa pasar.

1. Keunggulan
- Kompetitif khas kompetensi
Kantor spesifik kekuatan yang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dengan membedakan produk dan / atau mencapai biaya rendah dari para pesaingnya
- Timbul dari aplikasi unik sumber daya dan akuisisi kemampuan


2. Peran Sumber Daya

Modal atau keuangan, fisik, faktor pendukung sosial atau manusia, teknologi, dan organisasi
Berwujud dan tidak berwujud
Sebuah perusahaan yang spesifik dan sulit untuk meniru sumber daya cenderung mengarah pada kompetensi khas
Sebuah sumber yang berharga yang menciptakan permintaan yang kuat untuk produk suatu perusahaan dapat menyebabkan kompetensi khas
3.Peran Kemampuan (Capabiliti)

Sebuah perusahaan keterampilan untuk mengkoordinasikan dan menggunakan sumber dayanya
Kemampuan adalah produk dari struktur organisasi, proses, dan sistem kontrol
Kita harus menambahkan orang, terutama kepemimpinan dalam membangun struktur, dll


Kasus:
 Dokter Hewan Jadi Kepala Dinas Kesehatan (Manusia)

Baru-baru ini ramai diberitakan tentang mutasi pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Ponorogo yang salah satunya melibatkan ditunjuknya Bapak Sapto Jatmiko, seorang dokter hewan, sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo yang notabene mengurusi kesehatan manusia. Tentu saja yang diberitakan bukan tentang prestasi atau pencapaian yang positif, tapi tentang protes-protes seputar pengangkatan tersebut. “Kesehatan orang kok ditangani dokter hewan?barangkali begitu inti dari protesnya.

ØPenyelesaian Kasus
  Dengan cara menempatan sesuai kempuannya atau kompetensi yang dimiliki oleh  pak Sapto mengikuti proses sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PPBK).
Karna kompetensi merupakan salah satu unsur penentu upaya peningkatan kinerja organisasi dan penyediaan tenaga kerja yang memberikan perspektif yang lebih tajam dan spesifik terhadap pekerja dan pekerjaannya.
ØTujuannya
  Menghasilkan kompetensi dalam menggunakan keterampilan yang ditentukan untuk pencapaian standar pada suatu kondisi yang telah ditetapkan dalam berbagai pekerjaan.