Tugas Kelompok Manajemen
Pemasaran Pelayanan Kesehatan
DOSEN :
Dr. Darmawansyah, SE, M.Si
MAKALAH
“STRATEGI SDM DALAM PEMASARAN JASA”
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 3
MUH. NUR SABRI
HARDIANTI M
ADITHIA BUDIMAN
MINAR BAGINDO
REZKI KURNIA
GESWAR
SINTA DEWI
NENSI DEBORA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Saya juga bersyukur atas berkat rezeki dan
kesehatan yang diberikan kepada saya sehingga saya dapat mengumpulkan bahan –
bahan materi makalah ini dari internet. Saya telah berusaha semampu saya untuk
mengumpulkan berbagai macam bahan tentang STRATEGI
SDM DALAM PEMASARAN JASA.
Saya sadar bahwa makalah
yang saya buat ini masih jauh dari sempurna, karena itu saya mengharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik
lagi. Oleh karena itu saya mohon bantuan dari dosen pembimbing.
Akhir
kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan merupakan alternative bacaan yang
berguna bagi pembaca lainnya. Kepada sumber yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini penulis mengucapkan terima kasih.
Demikianlah makalah ini saya buat, apabila ada kesalahan
dalam penulisan, saya mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya saya
mengucapkan terima kasih.
Makassar, april 2012
Penulis
Daftar Isi
Sampul..............................................................................................................................................i
Kata
Pengantar.................................................................................................................................ii
Daftar
isi...........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
....................................................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................................3
1.4 Manfaat
Penulisan................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. PERAN PENTING SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM
PERUSAHAAN
JASA..................................................................................................................................4
B.
PENGELOLAAN SDM
PERUSAHAAN JASA................................................................5
C. MEMBANGUN CUSTOMER SERVICE............................................................................8
D. PROSES MANAJEMEN SDM DALAM OPERASI JASA.........................................…11
E. CONTOH KASUS: PRAKTIK STRATEGI SDM JASA DAN CUSTOMER
SERVICE............................................................................................................................12
F. BAGAIMANA MENANGANI KELUHAN KONSUMEN ..............................................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................................16
B. Saran.................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................17
1. Pengertian Umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
2. Pengertian khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Pengertian Strategi
Kata “strategi” berasal dari turunan
kata bahasa Yunani, “stratēgos”. yang dapat diterjemahkan sebagai ‘komandan
militer’ pada zaman demokrasi Athena.
Pengertian strategi
secara umum dan khusus sebagai berikut:
1. Pengertian Umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
2. Pengertian khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Pengertian Sumber Daya Manusia
Ø Sumber Daya Manusia(SDM) adalah
manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut juga personil,
tenagakerja, pekerja atau karyawan).
Ø Sumber Daya Manusia adalah potensi
manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. Sumber
Daya Manusia(SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai
modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat
diwujudkan menjadi potensinyata(real) secara fisik dan non fisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi.
Pengertian pemasaran:
Pemasaran
adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain
(Kotler, 1997).
Pengertian jasa menurut pendapat para ahli
antara lain :
1. Menurut Kotler (2000:428) “Jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja
yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak
berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa dan
bisa juga tidak terikat pada suatu produk.”
2. Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005:28) ”Jasa pada
dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam
pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan
nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli
pertamanya.”
1.2.Rumusan Masalah
a. Apa yang
dimaksud dengan strategi
b. Apa yang
dimaksud dengan sdm
c. Apa yang dimaksud dengan pemasaran
d. Apa yang dimaksud dengan jasa
e. Apa yang
dimaksud strategi sdm dalam pemasaran jasa
1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui pengertian strategi
b. M engetahui pengertian sdm
c. Mengetahui
pengertian pemasaran
d. Mengetahui
pengertian jasa
e. Mengetahui apa itu
strategi sdm dalam pemasaran jasa
1.4.Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan
wawasan dalam mengetahui pengertian strategi,sdm,pemasaran,jasa serta apa yang
dimaksud dengan strategi sdm dalam pemasaran jasa. Manfaat lain dari penulisan
makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat
dijadikan acuan didalam pembuatan makalah selanjutnya bagi teman- teman mahasiswa
yang membutuhkannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PERAN PENTING SUMBER DAYA MANUSIA
(SDM) DALAM PERUSAHAAN
JASA
Mengapa SDM yang
berkualitas itu penting?
Robert
J. Eaton, CEO Chrysler Corporation, Amerika Serikat, pernah mengatakan: “The
only we can beat the competition is with people”. Pernyataan Eaton ini
seakan-akan hendak menegaskan bahwa ditengah-tengah pesatnya kecanggihan
teknologi, ternyata peran SDM dalam menentukan keberhasilan perusahaan tidak
bisa diabaikan. Ibarat pepatah, SDM merupakan sumber keunggulan daya saing yang
tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan. Hal ini berbeda dengan teknologi
produk dan proses produksi yang dinilai makin berkurang peran pentingnya
sebagai sumber keunggulan daya saing.
Dalam pemasaran jasa,
kesuksesannya juga sangat bergantung pada SDM yang dimiliki. Apalagi dalam
jasa, terjadi kontak antara SDM dengan konsumen secara langsung. Perusahaan
juga harus mengantisipasi segala kemungkinan terjadinya permasalahan dalam
pengelolaan SDM mulai dari tahap seleksi hingga proses manajemen SDM yang lebih
kompleks. Tingkat perhatian dan penekanan pada peran SDM dalam jasa adalah
sangat penting, apalagi pada era globalisasi saat ini dimana tidak akan ada
batas mobilitas sumber daya termasuk SDM. Peran penting SDM dalam perusahaan
jasa harus dibedakan untuk pengelolaannya lebih lanjut (Payne, 1983), yang pada
umumnya dapat dikelompokkan atas:
1.
Contactors, adalah SDM yang berhubungan erat dengan
kosumen dan memilih aktifitas memasarkan secara konvensional. Mereka memiliki
posisi dalam hal menjual dan perannya sebagai customer service.
SDM yang terlibat dalam peran ini membutuhkan pelatihan, persiapan dan motivasi
yang tinggi untuk melayani konsumen sehari-hari. Selain itu, dituntut memiliki
kemampuan responsive dalam memenuhi kebutuhan konsumen (orang yang
berperan dalam penjualan dan layanan pelanggan).
2.
Modifiers, yaitu SDM yang tidak terlibat
secara langsung dalam aktifitas pemasaran. Kontak dengan konsumen hanya
dilakukan sesekali saja. Peran ini sangat penting, oleh karena itu,
mereka harus mempunyai pandangan yang luas tentang strategi pemasaran jasa
perusahaan. Modifiers memerlukan keahlian untuk dapat menjalin kerjasama
yang erat dengan para konsumen. Manajemen harus mengarahkan dan mengadakan pelatihan
serta pengembangan kerja secara intensif (Receptionis, operator
telepon).
3.
Influencers, tugasnya antara lain mencakup pengadaan
riset dan pengembangan, peran SDM ini lebih terfokus pada
implementasi dari strategi pemasaran perusahaan. Seorang influencers harus
memiliki potensi kemampuan untuk menarik konsumen melalui hasil yang
diperolehnya. Keberhasilan dicapai dengan standar keinginan konsumen. Influencers
juga diberikan kesempatan untuk berhubungan dengan konsumen
agar hasilnya lebih baik (R&D, periset pasar)
4.
Isolateds, SDM yang berada pada peran ini
tampaknya akan sulit berhasil apabila tidak mendapat dukungan yang memadai dari
manajemen, terutama untuk memotivasi mereka. SDM harus diarahkan untuk mengetahui
perannya, serta strategi pemasaran perusahaan sehingga mereka dapat berkontribusi
lebih optimal bagi perusahaan (staf pembukuan).
B. PENGELOLAAN SDM PERUSAHAAN JASA
Dengan
melihat berbagai peran penting SDM dalam perusahaan tentunya diharapkan
manajemen tidak lagi memandang sumber daya ini hanya dengan sebelah mata.
Kelalaian dalam perencanaan, pengembangan, pelaksanaan serta pengawasan
terhadap SDM yang dimiliki akan merugikan perusahaan. Peran penting dalam
pemasaran jasa dapat dijelaskan dalam aspek internal marketing dan customer
service. Menyadari bahwa manajemen SDM merupakan suatu kegiatan menyeluruh
dari perusahaan yang melibatkan hubungan antara organisasi dengan para karyawan
yang menjadi kekayaan utama dalam pemasaran jasa, maka diperlukan suatu komitmen
yang tinggi dari seluruh elemen yang terlibat di dalamnya. Dewasa ini mulai
berkembang suatu pandangan bahwa untuk memasarkan jasa dengan baik kepada
konsumen di luar perusahaan, usahakan untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan
terlebih dahulu terutama untuk recruitment yang bermutu SDM perusahaan. Internal
marketing menciptakan suatu efektifitas kerja SDM sebelum mereka
berhubungan dengan para konsumen. Terdapat 2 aspek penting dalam konsep internal
marketing ini, yaitu:
1.
Karyawan dari setiap departemen memiliki peran sebagai internal customer dan
supplier. Untuk dapat memberikan kualitas terbaik pada external
marketing, maka harus dipastikan setiap karyawan mendapatkan kepuasan kerja
yang optimal.
2.
Pandangan yang sama terhadap misi, strategi dan tujuan perusahaan merupakan elemen
yang penting untuk menciptakan komitmen yang tinggi pada setiap karyawan yang
pada akhirnya memotivasi karyawan untuk bekerja optimal. Untuk dapat meraih
kesuksesan dalam internal marketing, perusahaan jasa perlu menekankan
pada pentingnya komunikasi, keterbukaan, tanggung jawab dan integritas yang
tinggi terhadap pencapaian tujuan. Internal marketing merupakan langkah
awal untuk menciptakan motivasi yang tinggi baik bagi karyawan maupun konsumen
sebagai pengguna jasa. Dalam menciptakan suatu kerjasama jangka panjang antara
manajemen, karyawan dan konsumen, konsep internal marketing ini
memberikan suatu pandangan bahwa internal market of employees akan
memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi perusahaan maupun bagi kosumen
sehingga internal marketing penting untuk diperhatikan sebagai
upaya yang besifat jangka panjang. Proses manajemen yang penting dalam hal ini
menurut Gronroos (1990) adalah:
1.
Attitude Management
Meliputi sikap
dan motivasi karyawan dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan. Pihak manajemen
perlu bersifat proaktif terutama dalam perencanaan dan pengawasan kegiatan
karyawannya.
2.
Communication Management
Merupakan proses
manajemen dalam menyampaikan setiap informasi yang bertujuan untuk memberikan
petunjuk kerja dan memberikan kesempatan pula pada para karyawan untuk
menyampaikan segala permasalahan yang dihadapi sehingga dapat terjadi
komunikasi dua arah dan terjalin suasana keterbukaan. Pada kenyataannya,
seringkali hal yang pertama lebih diutamakan dan merupakan proses yang
berkelanjutan sementara komunikasi hanya dilakukan
sewaktu-waktu
saja. Untuk mencapai kesuksesan, sebaiknya kedua proses tersebut dilakukan
secara seimbang. Dari sisi manajemen perusahaan, terdapat beberapa program umum
yang digunakan untuk mengimplementasikan konsep internal marketing ini,
yaitu:
TRAINING
Merupakan program yang ditujukan bagi SDM
perusahaan berupa pemberian informasi pengetahuan dasar mengenai strategi
kerja, sikap, kemampuan, baik berkomunikasi maupun pemasaran jasa serta
memahami konsumen.
MANAGEMENT
SUPPORT AND INTERNAL INTERACTIVE COMMUNICATION
Merupakan sarana kerjasama yang
efektif dari kalangan manajemen perusahaan kepada SDM pelaksana dan juga
membuka komunikasi dua arah dari karyawan kepada atasan. Informasi meliputi
masalah kerja atau keputusankeputusan penting lainnya dalam perusahaan.
PERSONNEL
ADMINSTRATION TOOLS AND HUMAN RESOURCES MANAGEMENT
Manajemen perlu mempersiapkan program
perencanaan SDM yang tepat dan efektif agar dalam pelaksanaan sesuai strategi
yang telah ditetapkan perusahaan. Pada aplikasinya, diperlukan koordinasi
secara berkesinambungan.
DEVELOPING
A SERVICE CULTURE
Manajemen perusahaan harus dapat
menciptakan suatu pola yang sama untuk setiap SDM agar kinerjanya memuaskan
konsumen. Untuk perusahaan jasa, internal marketing memberikan banyak
manfaat dalam mencapai kesuksesan pemasaran karena lebih bersifat integratif
dan merupakan proses yang berkelanjutan. Manfaat tersebut antara lain:
1.
Sarana efektif untuk mengembangkan keunggulan-keunggulan kompetitif yang dimiliki
perusahaan karena internal marketing memberikan
suasana keterbukaan, sehingga memungkinkan penggalian informasi terutama
mengenai potensi SDM.
2.
Mengurangi adanya konflik, karena terencananya setiap program dan partisipasi
sangat ditekankan dalam pengambilan keputusan.
3.
Memfasilitasi adanya inovasi, karena internal marketing merupakan proses
berkelanjutan dan memotivasi karyawan untuk berpikir kreatif. Keberhasilan
perusahaan untuk memuaskan lingkungan internalnya akan dapat membawa
keberhasilan pula bagi lingkungan eksternalnya. Bahkan perusahaan akan mampu
menciptakan suatu pola pemasaran yang integratif dalam jangka panjang, baik
bagi karyawan maupun bagi konsumennya. Kompensasi yang seimbang antara kinerja
dan kepuasan akan imbalan menciptakan pandangan positif bagi SDM tentang
perusahaan yang akan diwujudkan sebagai loyalitas kerja yang positif pula.
Perusahaan harus berupaya untuk melaksanakan internal marketing sebagai
bagian baru proses manajemen usahanya.
C.
MEMBANGUN CUSTOMER SERVICE
Perbedaan
utama antara perusahaan penghasil produk berupa barang dengan perusahaan
penghasil jasa adalah pada pemasarannya, dimana jasa lebih dituntut memberikan
kualitas yang optimal dari customer service. Konsumen dapat memiliki
penilaian yang sangat subyektif terhadap suatu jasa karena mereka merasakan
standar kualitas pelayanan yang diberikan berpengaruh pada kepuasan yang hendak
diraih. Bagi perusahaan jasa tentu cukup sulit untuk mengadakan standar pelayanan
yang sama dimata konsumen. Hal tersebut menuntut kecermatan dalam pengelolaan
SDM yang dimiliki agar kinerjanya optimum dan memuaskan konsumen. Ditengah
kondisi persaingan di sektor jasa yang semakin meningkat, perusahaan hendaknya
terus meningkatkan customer service.Customer service meliputi
berbagai aktivitas di seluruh area bisnis yang berusaha mengkombinasikan antara
penjualan jasa untuk memenuhi kepuasan konsumen mulai dari pemesanan,
pemrosesan, hingga pemberian hasil jasa melalui komunikasi untuk mempererat
kerja sama dengan konsumen.
Tentu
saja tujuannya adalah memperoleh keuntungan. customer service bukan
sekedar maksud melayani namun merupakan upaya untuk membangun suatu kerja sama jangka
pajang dengan prinsip saling menguntungkan. Proses ini sudah dimulai sebelum
terjadi transaksi hingga tahap evaluasi setelah transaksi. Customer service
yang baik adalah bagaimana mengerti keinginan konsumen dan senantiasa memberikan
nilai tambah di mata konsumen.
Untuk
mencapai kinerja yang tinggi dalam customer service, manajemen perusahaan
jasa juga harus menyiapkan SDM melalui training tentang bagaimana
menghadapi permintaan konsumen, mengadakan komunikasi personal yang memberikan
kesempatan bekerja sama dengan kualitas lebih baik. Tantangan bagi pihak
manajemen jasa saat ini adalah bagaimana mengintegrasikan seluruh elemen yang
ada dalam customer service agar sesuai dengan strategi dan operasi
perusahaan yang telah ditetapkan. Seluruh komponen SDM adalah customer
service yang memiliki tanggung jawab terfokus pada tugas menjalankan
pemasaran bukan hanya di areanya saja.
Pada
umumnya customer service hanya terpusat pada satu bagian, yang
sering menimbulkan ketidakpuasan konsumen karena untuk mendapatkan pelayanan
harus melalui birokrasi berbelitbelit. Manajemen perusahaan hendaknya secara
jelas mendelegasikan tugas ke seluruh bagian dengan orientasi pada konsumen,
baik untuk SDM yang terlibat pada front office maupun back office (Lovelock,
1991). Pandangan integral tentang customer service dari setiap SDM
perusahaan hendaknya selalu ditingkatkan. Kunci kesuksesannya adalah pada
sistem pelayanan (reservation) yang diberikan kepada konsumen serta
memperhatikan perannya dalam customer service.
DESAIN CUSTOMER
SERVICE
Mendapatkan
hasil kerja yang baik dalam pemberian jasa, tentu harus diikuti dengan adanya
desain dan strategi yang tepat dari perusahaan jasa bersangkutan. Beberapa
langkah penting dalam mendesain customer service adalah:
Identifying
a service mission
Sebagai tahap
awal tentu harus ditetapkan misi perusahaan agar dapat menciptakan suatu
komitmen dan falsafah kerja sama untuk mencapai misi tersebut.
Setting
customer service objective
Tujuan pelayanan
merupakan hal penting lainnya yang harus ditetapkan perusahaan. Hal ini bermanfaat
untuk menentukan elemen mana yang diutamakan untuk mencapai hasil yang optimal.
Tujuan pelayanan ini mencakup aktivitas sebelum transaksi, saat berlangsung
transaksi dan setelah aktivitas transaksi. Selain itu perusahaan dapat
memperhatikan value apa yang diinginkan konsumen bagaimana memenuhinya
dan membangun kapasitas kerja yang bersaing dengan perusahaan jasa lainnya.
Customer
service strategy
Walaupun setiap
konsumen tidak memiliki standar yang sama terhadap suatu jasa, namun segmentasi
dapat membantu perusahaan dalam menetapkan standar pelayanan yang dapat
diberikan kepada setiap segmen pasarnya. Strategi customer service yang
ditetapkan harus mencakup identifikasi dari segmen konsumen, jasa dan konsumen
yang paling penting serta bagaimana metode pemberian jasanya agar dapat
bersaing di pasaran sekaligus merupakan keunggulan tersendiri bagi perusahaan.
Implementation
Dalam
implementasinya customer service merupakan suatu kesatuan dengan marketing
mix lainnya yang dimiliki perusahaan. Perusahaan jasa hendaknya senantiasa
berusaha mengadaptasi setiap perubahan lingkungan yang terjadi terutama yang
berkaitan dengan perilaku konsumen. Hal ini penting untuk menghasilkan desain customer
service yang tepat dan efektif. Kemampuan manajemen untuk mengkomunikasikan
strategi kepada SDM pelaksana akan sangat menentukan keberhasilan kualitas customer
service yang baik.
D. PROSES MANAJEMEN SDM DALAM OPERASI
JASA
Hal penting
lainnya yang perlu mendapat perhatian dari operasi jasa adalah bagaimana pola dan
proses manajemen yang digunakan organisasi yang efektif manajemen hendaknya
mengupayakan pemberdayaan SDM melalui:
Recruit
the Right Employees
Melakukan
rekruitmen pegawai sesuai dengan kualifikasi perusahaan agar pemasaran jasa
berlangsung baik. Kemampuan yang perlu dicermati antara lain adalah keahlian
teknik dan karakteristik personal yang dimiliki. Penilaian ini tergantung pada
tuntutan kerja yang ada.
Train
Employees Properly
Walaupun SDM
yang ada adalah hasil seleksi bukan berarti tidak memerlukan pelatihan.
Pelatihan tetap diberikan sebagai bekal untuk menghadapi segala situasi agar
dalam operasinya setiap SDM memberikan kontribusi terbaiknya.
Educate
the Customer
Selain pada
karyawan perusahaan, operasi jasa akan berjalan lancer apabila konsumennya
memiliki informasi yang jelas dan lengkap mengenai jasa yang ditawarkan
perusahaan. Konsumen dan penyedia jasa akan dapat berinteraksi sehingga tidak
ada unsur ketertutupan dalam kerja sama.
Educate
All Employees
Internal
marketing juga menjadi fokus dalam menciptakan manajemen perasi
yang baik. Apabila karyawan memiliki sikap dan kemampuan pelayanan yang baik
maka segala permasalahan akan dapat diatasi.
Be
Effective First, Nice Second
Pemberian jasa
adalah pertama efisiensi baru kemudian sikap ramah.
Standardize
Response Sistem
Manajemen perlu
menyiapkan standar untuk menangani kesulitan dan kritik yang disampaikan
konsumen.
Be
Proactive
Perusahaan harus
jeli melihat setiap peluang yang ada dan menentukan strategi operasi yang tepat
untuk mencapai sasaran.
Evaluate
Performance Regularly
Evaluasi kinerja
secara rutin akan sangat berguna bagi manajemen untuk mengetahui kinerja
perusahaan dan memberikan masukan tentang hal-hal mana yang perlu diperbaiki.
Perusahaan perlu mengambil tindakan koreksi untuk setiap operasi yang gagal
atau kurang dari standar yang ditetapkan. Tindakan koreksi yang mungkin diambil
antara lain adalah melatih kembali SDM yang dimiliki, mengadakan rotasi kerja
untuk meningkatkan motivasi atau mengganti SDM perusahaan yang sudah tidak
memiliki kesesuaian dengan strategi perusahaan. Implementasi dari seluruh aspek
yang terkait dengan SDM perusahaan jasa ini menuntut adanya suatu komitmen,
cara pandang dan pelaksanaan peran secara optimal oleh seluruh anggota
perusahaan jasa agar dapat mencapai ketepatan operasi dan keefektifan kinerja.
E. CONTOH KASUS: PRAKTIK STRATEGI SDM
JASA DAN CUSTOMER SERVICE
Konsumen dalam
mempersepsikan value dari kualitas, sering ditentukan oleh customer
value dari perusahaan. Bahkan customer service telah menjadi senjata
utama dalam memenangkan persaingan. Industri asuransi, bank, perusahaan
penerbangan, bahkan manufaktur kesulitan membedakan output perusahaan mereka
dengan pesaingnya kecuali melalui customer service. Siapapun dapat
meniru penawaran jasa yang disajikan. Misalnya: bank menawarkan keamanan, kemudahan,
tingkat bunga, yang menarik, yang semua hampir dapat dipenuhi oleh semua bank.
Perusahaan asuransi menawarkan keamanan dan jaminan dan lainnya, yang bisa dipenuhi
oleh setiap perusahaan asuransi yang ada. Membuat customer service yang
meningkatkan net value itulah yang menjadi pertanyaan, bagaimana
caranya? Kita akan belajar bagaimana membuat customer service yang
maksimal dan bahkan menjadi alat positioning guna memenangkan
persaingan.
F. BAGAIMANA MENANGANI KELUHAN KONSUMEN
Kenyataan
sehari-hari menunjukkan bahwa konsumen lebih banyak membicarakan dengan orang
lain, tentang pengalaman buruknya dalam konsumsi jasa daripada pengalaman
konsumsi jasa yang menyenangkan (Anda juga?). Dalam hal ini perusahaan harus
benar-benar mendengarkan keluhan pelanggan dan berikutnya mengatasinya.
Dan kunci dari semua itu adalah bagaimana mendorong konsumen untuk
mengutarakan ketidakpuasannya kepada perusahaan. Berikut ini adalah cara
perusahaan untuk menghindari dampak buruk dari berbagai keluhan pelanggan:
1.
Bila terjadi kesalahan pelayanan atau hal lainnya yang menimbulkan ketidakpuasan
bagi penumpang, pihak perusahaan harus memberikan penjelasan mengenai penyebab
dari permasalahan tersebut.
2.
Membuka kesempatan seluasnya bagi pelanggan untuk menyampaikan kritik dan saran
secara lisan atau tulisan untuk peningkatan kualitas.
3.
Perusahaan bersedia menyiapkan dan mengeluarkan dana tambahan bila memang
terjadi kesalahan dari pihak perusahaan dan merugikan pelanggan. (Misalnya:
karena makan disajikan dengan sayur yang setengah matang, restoran menggratiskan
makan siang tersebut).
4.
Mentargetkan tiap pelanggan harus keluar dengan perusahaan puas.
5.
Mentargetkan tiap pelanggan baru harus berhubungan jangka panjang dengan mereka,
atau “pelanggan harus kembali lagi karena puas”.
6.
Memberi jaminan keamanan dan kenyamanan dalam mengkonsumsi jasa dan menyampaikan
keluhan, sehingga mereka tidak merasa terancam/terganggu. Bila top manager (termasuk
diantaranya vice president, president) mau menerima dan menanggapi
keluhan mereka, pelanggan akan merasa terhormat dan memberikan value lebih.
1.
Roy Mc. Clelland, vice president bagian operasi Delta Airline, secara
teratur menghubungi konsumen-konsumen yang mengajukan keluhan-keluhan.
2.
J.W. Marriot Jr. bahkan bersedia meluangkan waktunya untuk membaca sendiri surat-surat
keluhan yang masuk perusahaan.
3.
Ibu Greco, Presiden Fidelity bank yang membawahi 124 cabang selalu ikut turun
langsung dalam menanggapi keluhan. Ini dimulai ketika Greco hanya menjadi
sekretaris 20 tahun lalu, mungkin dikarenakan ia wanita sehingga dianggap lebih
sensitif, maka banyak surat keluhan ditujukan ke kantornya.Maka langkah yang ia
ambil antaranya:
a.
Dia mengerti bahwa konsumen juga harus dibimbing agar mengerti bagaimana usaha
perusahaan untuk mengatasi keluhan mereka.
b.
Fidelity menugaskan 25 orang untuk mengunjungi, American Exspress, L.L. Bean,
dan perusahaan lain yang terkenal memiliki cara penanganan konsumen terbaik
untuk mempelajarinya.
c.
Fidelity mengembangkan suatu sistem penanganan keluhan konsumen untuk 14 segmen
bisnis yang ada secara terpadu. Hal ini memberikan kesempatan konsumen yang
bermasalah dengan saving account, auto loan, credit card, bisa
menghubungi satu nomor telepon, atau melalui surat.
Grecco masih berusaha membaca surat pada
tiap bulannya yang mencapai 120 pucuk. Dan saat ini 87% dari konsumennya merasa
sangat puas dibandingkan tahun 1986 yang hanya 57%.
4.
AT&T dan Coca Cola menyedian toll free telephone sistem untuk
mendapat feed back dari konsumen di mana konsumen yang menyampaikan
keluhan menurun seiring peningkatan kualitas, menjadi 1 diantara 50 telepon.
Salah satu pengalamannya adalah saat keluar produk baru, New Coke, dengan bertahap
semakin banyak konsumen menelepon menyampaikan lebih suka Coca Cola formula
lama. Tanggapan ini telah menimbulkan brand loyalty konsumen. Juga diperoleh,
pengalaman percakapan telepon dapat memberi pelayanan lebih cepat dan pribadi
untuk menjelaskan dari keadaan. Seiring waktu konsumen semakin cerdas, pandai
memilih, dan tuntutan lebih banyak, dan komplain lebih keras. Maka perusahaan
harus berhati-hati dalam melatih, memonitor, dan memotivasi karyawan yang
menangani para konsumen.
1.
General Electric (GE) yang berpusat di Lousville mengirim pegawainya untuk belajar
ke Disney University (DU), sebab DU terkenal tahu bagaimana membahagiakan
orang.
2.
Taylor, manager GE melakukan evaluasi tiga kali setahun berdasarkan produktivitas,
sikap, tingkah laku, kehadiran, dan kualitas jasa dengan standar tingkat 80%.
Jika sukses akan ditingkatkan dengan standari 85% dalam 5 tahun.
3.
GE membuat database raksasa berisi 750.000 kemungkinan jawaban dari 8.500 model
keluhan dari 120 macam produk. Dimana tiap jawaban dengan probabilitas >95%
akan memuaskan penelepon, dan menghasilkan return 2 kali.
4.
Program yang diterapkan oleh Citicorp adalah “Hierarchy of Honor”, yaitu
urutan 5 hal terburuk yang terjadi pada konsumen dan bagaimana menghindarinya. Penanganan
komplain yang baik dari GE dan perusahaan lain telah membawa perusahaan-perusahaan
tersebut berdiri jauh di depan (Lupiyoadi, 2001:116-124).
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dalam pemasaran jasa,
kesuksesan sangat bergantung pada SDM yang dimiliki. Apalagi dalam jasa,
terjadi kontak antara SDM dengan konsumen secara langsung. Perusahaan juga
harus mengantisipasi segala kemungkinan terjadinya permasalahan dalam
pengelolaan SDM mulai dari tahap seleksi hingga proses manajemen SDM yang lebih
kompleks. Tingkat perhatian dan penekanan pada peran SDM dalam jasa adalah
sangat penting, apalagi pada era globalisasi saat ini dimana tidak akan ada
batas mobilitas sumber daya termasuk SDM. Peran penting SDM dalam perusahaan
jasa harus dibedakan untuk pengelolaannya lebih lanjut (Payne, 1983), yang pada
umumnya dapat dikelompokkan atas:
Contactors, Modifiers, Influencers, Isolateds
B.
SARAN
Dalam
penulisan makalah ini penulis meminta kritik dan saran bagi pembaca terutama
pada dosen mata pelajaran, karena di dalam penulisan makalah ini penulis masih
merasa banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan. Bak kata pepatah ‘tidak
ada gading yang tidak retak’. Oleh karena saran dan kritik sangat
diperlukan untuk kemajuan penulis dalam menulis makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://strategika.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi/
3.
fitrian.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar