Sistem Pembiayaan
Kesehatan
Perbandingan
Pembiayaan
Rumah Sakit
Pemerintah dan Swasta
OLEH
ADITHIA BUDIMAN
(TUBEL)
NIM : K11111631
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan
tentang “Perbandingan
Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta”, yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Makassar, Mei 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................3
C. Tujuan................................................................................................................3
BAB II. PEMBAHASAN
A. Penyelenggaraan Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta….........................4
B. Klasifikasi Rumah Sakit....................................................................................5
C. Struktur Organisasi Rumah Sakit.....................................................................5
D. Perbandingan dan Analisis Biaya Rumah Sakit Pemerintah dan
Rumah Sakit Swasta........................................................................................6
E. Analisa Biaya Rumah Sakit..............................................................................8
F. Prinsip Pokok Analisa Biaya............................................................................8
G. Manfaat Analisis Biaya………………………..................................................8
BAB
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN..................................................................................................9
B. SARAN..............................................................................................................9
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai suatu organisasi sosio-ekonomi, seperti organisasi ekonomi lainnya,
memerlukan pembiayaan untuk dapat menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatannya. Mengacu kepada
hal tersebut maka dapat dipahami
di sini bahwa yang dimaksud dengan pembiayaan
sebetulnya
adalah pen- danaan (financing)
untuk kegiatan. Secara umum, di rumah sakit hal
ini biasanya dikaitkan
dengan pembiayaan dua kegiatan pokok yaitu: investasi dan operasional.
Dari kedua kegiatan
pokok tersebut, pembiayaan kegiatan operasional umumnya dapat dilakukan
dengan menggunakan dana yang berasal dari kegiatan layanan
penderita. Tetapi tidak jarang pula terjadi hal di mana kegiatan operasional rumah sakit
memerlukan pendanaan yang relatif tidak
sedikit. Dalam hal ini,
pembiayaan kegiatan biasanya
dilakukan dengan menggunakan sumber di luar rumah sakit. Di lain pihak, kegiatan investasi umumnya memerlukan pembiayaan yang relatif besar
dan tidak selalu dapat ditunjang dari penghasilan operasional. Untuk hal ini jelas dibutuhkan sumber
pendanaan dari luar rumah sakit.
Pengelolaan
unit usaha rumah sakit memiliki keunikan tersendiri karena selain sebagai unit
bisnis , usaha rumah sakit juga nemiliki misi sosial, disamping pengelolaan
rumah sakit juga sangat tergantung pada status kepemilikan Rumah Sakit. Misi
Rumah Sakit tidak terlepas dari misi layanan sosial. Namun tidak dipungkiri
bahwa dalam pengelolaan Rumah Sakit tetap terjadi konflik kepentingan dari
berbagai pihak. Konflik kepentingan berbagai pihak ini dapat bersumber dari
klasifikasi organisasi Rumah Sakit. Klasifikasi organisasi dibedakan menjadi
dua, yaitu organisasi bisnis dan organisasi non bisnis. Rumah Sakit pemerintah
lebih tepat sebagai klasifikasi non bisnis, namun Rumah Sakit swasta tidak
seluruhnya diklasifikasikan dalam kelompok non bisnis.
Beberapa
rumah sakit masih memiliki kualitas jasa layanan yang masih sangat
memprihatinkan. Hal ini antara lain disebabkan karena keterbatasan sumber daya
baik sumber daya finansial maupun sumber daya non finansial. Tuntutan
peningkatan kualitas jasa layanan membutuhkan berbagai dana investasi yang
tidak sedikit. Kenaikan tuntutan kualitas jasa layanan rumah sakit harus
dibarengi dengan profesionalisme dalam pengelolaannya. Perkembangan pengelolaan
Rumah Sakit, baik dari aspek manajemen maupun operasional sangat dipengaruhi
oleh berbagai tuntutan dari lingkungan, yaitu lingkungan eksternal dan
internal. Tuntutan eksternal antara lain adalah dari para stakeholder bahwa
Rumah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan
biaya pelayanan kesehatan terkendali sehingga akan berujung pada kepuasan
pasien. Tuntutan dari pihak internal antara lain adalah pengendalian biaya.
Pengendalian biaya merupakan masalah yang kompleks karena dipengaruhi oleh
berbagai pihak yaitu mekanisme pasar.
Rumah
sakit pemerintah menghadapi dilema antara misi melayani masyarakat kelas
menengah ke bawah dan adanya keterbatasan sumber dana, serta berbagai aturan
dan birokrasi yang harus dihadapi. Kondisi tersebut akan mengakibatkan rumah
sakit pemerintah mengalami kebingungan apakah rumah sakit dijadikan sebagai
lembaga birokrasi dalam sistem kesehatan ataukah sebagai lembaga pelayanan
kesehatan yang tidak birokratis.
B.
Rumusan
Masalah
Dari penjelasan latar
belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan pada makalah ini
adalah:
·
Penyelenggaraan Rumah Sakit Pemerintah dan
Rumah Sakit Swasta
·
Apa Klasifikasi Rumah Sakit itu ?
·
Apa Struktur Organisasi Rumah Sakit ?
·
Perbandingan dan Analisis Biaya Rumah Sakit
Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta
·
Bagaimana Analisa Biaya Rumah Sakit ?
·
Apa Prinsip Pokok Analisa Biaya ?
·
Apa Manfaat Analisis Biaya ?
C.
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini
adalah :
·
Mengetahui Perbedaan Penyelenggaraan Rumah
Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta
·
Mengetahui Klasifikasi Rumah Sakit
·
Mengetahui Struktur Organisasi Rumah Sakit
·
Mengetahui Perbandingan dan Analisis Biaya
Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta
·
Mengetahui Analisis Biaya Rumah Sakit
·
Mengetahui Prinsip Pokok Analisa Biaya
·
Mengetahui Manfaat Analisa Biaya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Penyelenggaraan Rumah Sakit Pemerintah dan
Swasta
Rumah Sakit adalah suatu organisasi komleks yang mengunakan
peralatan ilmiah yang khusus dan rumit serta difungsikan oleh satuan personil yang terlatih /
terdidik dalam pengetahuan medik modern dan semuanya dipadukan bersama untuk mencapai tujuan
pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan ( Hasan WE
Hosfital Pharmacy 1986 ).
WHO mendefinisikan
rumah sakit sebagai
organisasi sosial dan kesehatan yang berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan yang lengkap dalam hal :
a. percegahan dan penyebuhan penyakit,
b. pelayanan rawat jalan dan
c. pusat
penelitian biomedis.
Berdasarkan peraturan mentri kesehatan RI :
“ Rumah
sakit adalah
sarana upaya
kesehatan yang
menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian “.
Pengertian pembiayaan sebetulnya adalah pendanaan (financing)
untuk kegiatan. Secara umum, di rumah sakit hal
ini biasanya dikaitkan
dengan pembiayaan dua kegiatan pokok yaitu: investasi dan operasional.
Rumah Sakit berdasarkan pemilikannya diindonesia dapat dibedakan
menjadi:2
yaitu :
1. Rumah sakit Pemerintah
yang dimiliki oleh
pemerintah dibawah
pembinaan departemen kesehatan, dan
2. rumah
sakit swasta Rumah
sakit yang dijalankan oleh suatu yayasan atau swata lain yang umumnya juga
berdasarkan sosial serta tujuan ekonomi (mencari keuntungan).
B. Klasifikasi Rumah Sakit
Rumah
sakit dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria (Siregar dan L ia, 2004)
sebagai berikut:
Klasifikasi
berdasarkan kepemilikan, terdiri dari:
a.
Rumah sakit pemerintah, terdiri dari:
•
Rumah sakit yang langsung dikelola oleh Departemen Kesehatan
•
Rumah sakit pemerintah daerah
•
Rumah sakit militer
•
Rumah sakit Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
b.
Rumah sakit swasta
C. Struktur Organisasi Rumah Sakit
Struktur
organisasi rumah sakit
umumnya terdiri atas
badan pengurus yayasan, dewan
pembina, dewan penyantun,
badan penasehat dan
badan penyelenggara. Badan Penyelenggara terdiri atas direktur, wakil
direktur, komite medik, satuan pengawas dan berbagai bagian dari instalasi.
Sebuah rumah sakit bisa memiliki lebih dari seorang wakil direktur, tergantung
pada besarnya rumah sakit. Wakil direktur pada umumnya terdiri atas wakil
direktur pelayanan medik, wakil direktur penunjang medik dan keperawatan, serta
wakil direktur keuangan dan
administrasi. Staf Medik
Fungsional (SMF) berada
di bawah koordinasi komite medik. SMF terdiri atas
dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis dari semua disiplin
yang ada di
suatu rumah sakit.
Komite medik adalah
wadah nonstruktural yang keanggotaannya terdiri atas ketua-ketua SMF
(Siregar dan Lia, 2004).
D. Perbandingan dan Analisis Biaya Rumah
Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta
Biaya adalah nilai dari
sejumlah factor produksi (input)yang dipakai untuk menghasilkan suatu produk
(output). Menurut Ascobat Gani, biaya adalah semua pengorbanan yang dikeluarkan
untuk memproduksi atau memperoleh suatu komuditi, dimana biaya terdiri dari
beberapa jenis :
Berdasarkan
pengaruhnya pada perubahan skala produksi
a. Biaya
Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya
yang nilainya secara relative tidak dipengaruhi oleh besarnya jumlah produksi
(output)
b. Biaya
Variabel (Variabel Cost)
Biaya Variabel adalah biaya
yang nilainya dipengaruhi oleh banyaknya output (produksi). Pada umumnya besar
volume produksi sudah direncanakan secara rutin. Oleh sebab itu biaya variable
sering juga disebut sebagai biaya rutin.
c. Biaya
Total (Total Cost)
Biaya total adalah jumlah
dari biaya tetap (fixed cost) dan variable ( variable cost) atu (Total Cost =Fixed
Cost + Variabel Cost).
Rumah
sakit pemerintah menerima tunjangan kesehatan misalnya saja ASKES peserta tidak
perlu lagi memikirkan biaya kesehatan karena sudah ditanggung, meskipun harus
punya surat pengantar, foto copy kartu ASKES dan surat pengantar atau rujukan
dan sebagian obat- obat bias didapat gratis tapi harus mengantri dengan pasien
lain yang berobat bisa sampai sore atau bahkan baru bisa besok mendapatkan
obat.
Dokter
di rumah sakit pemerintah juga kadang- kadang tidak melaksanakan tugasnya
dengan baik, kadang terlambat saat pemeriksaan pasien karna lebih memilih
mencari tambahan penghasilan diluar tempat kerjanya karena rumah sakit
pemerintah kebanyakan biaya kesehatan
pasiennya sudah ditanggung dan dijamin oleh pemerintah dan pembayarannya
pun tidak diberikan saat itu juga bahkan harus menunggu sampai berbulan- bulan.
Ya mungkin itulah salah satu penyebab kurangnya kualitas dan kuantitas dari RS
pemerintah ini dan sangat sulit membandingkan kualitas dari RS swasta.
Sedangkan
Rumah
sakit swasta berbanding terbalik dengan pemerintah, meskipun harus mengeluarkan
biaya yang sangat mahal, saat pendaftaran tidak memerlukan waktu yang panjang
hanya untuk mengantri, dan bisa memilih dokter mana yang diinginkan oleh pasien
tersebut. Ruangan sangat full AC, bersih, nyaman , menyenagkan. Dokter dan
perawatnyapun ramah dan baik. Setelah pemeriksaan dokter langsung diberikan
resep dan dibawa kesuatu tempat adalah tempat untuk bayar pemeriksaan sama
bayar obat tanpa harus menunggu mengantri di apotek, dan memberikan kepuasan
kepada pasiennya.
E. Analisa Biaya Rumah Sakit
Analisa biaya rumah sakit
adalah suatu kegiatan menghitung biaya rumah sakit untuk berbagai jenis
pelayanan yang ditawarkan, baik secara total maupun per unit/ per pasien,
dengan cara menghitung seluruh biaya pada seluruh unit / pusat biaya serta
mendistribusikannya ke unit- unit produksi yang kemudian di bayar oleh pasien.
F. Prinsip Pokok Analisa Biaya
Prinsip pokok analisa biaya
adalah menghitung biaya yang telah dikeluarkan selama satu tahun di setiap
unit- unit fungsional yang ada di rumah sakit bersangkutan, meliputi semua
biaya investasi, biaya operasional dan biaya pemeliharaan. Jumlah biaya – biaya
disetiap unit akan menggambarkan biaya total di rumah sakit bersangkutan.
(manajemen Rumah Sakit).
G. Manfaat Analisis Biaya
Analisis
Biaya Antara Lain Berguna Untuk :
Mengetahui struktur biaya
menurut jenis dan lokasi biaya itu ditempatkan. Hal ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam mengendalikan biaya yang dikeluarkan.
Analisis biaya juga berguna
untuk mengetahui biaya satuan. Hal ini sangat berguna dalam memutuskan besarnya
tariff pelayanan yang diberikan sehingga dapat diperkirakan pada tariff berapa
suatu pelayanan memperoleh keuntungan atau merugi, atau impas (break event
point).
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Menurut Keputusan
Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
983/MenKes/SK/XI/1992, rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai
organisasi teratur, tempat pencegahan dan penyembuhan penyakit, peningkatan
dan pemulihan kesehatan
penderita yang dilakukan
secara multidisiplin oleh berbagai kelompok profesional terdidik
dan terlatih, yang menggunakan prasarana dan
sarana fisik. Rumah
sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik, dan
subspesialistik disebut rumah sakit umum.
2.
Biaya adalah nilai dari sejumlah factor
produksi (input)yang dipakai untuk menghasilkan suatu produk (output). Menurut
Ascobat Gani, biaya adalah semua pengorbanan yang dikeluarkan untuk memproduksi
atau memperoleh suatu komuditi, dimana biaya terdiri dari beberapa jenis :
Berdasarkan
pengaruhnya pada perubahan skala produksi
a. Biaya
Tetap (Fixed Cost)
b. Biaya
Variabel (Variabel Cost)
c. Biaya
Total (Total Cost)
3. Rumah Sakit swasta dan individu yang mencari untung
(for-profit) serta organisasi swasta yang tidak . mencari untung (non-profit)
B. SARAN
Jika ada kesalahan dan kekeliruan
pada makalah ini maka kami mohon kritik
maupun saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi kesempurnaan kedepan.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://mlafdm.blogspot.com/2006/08/beda-rs-pemerintah-vs-rs-swata.html
·
http://sitifitroh.blog.esaunggul.ac.id/2012/03/27/tugas-ol-manajemen-pembiayaan-rs/
·
http://dhieaje.multiply.com/journal/item/65/Tau_ga_bedanya_antara_Rumah_Sakit_Negeri_Swasta_Swasta_Islami_?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
·
http://icinno.wordpress.com/news/pola-pembiayaan-di-rumah-sakit/
·
http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/11/pengertian-pembiayaan.html
·
Read more: http://www.untukku.com/artikel-untukku/pengertian-pembiayaan-untukku.html#ixzz1wIUTgplj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar