TUGAS KELOMPOK
BIOST.
INFERENSIAL
UJI MANN “U”
WHITNEY
Oleh :
NATALIA PASKAWATI A K111 10 125
RIZKY KATHERINE K111 10 126
FARADITA DAYATI K111 10 128
AUXCILYA PURWATISARI K111 10 131
NURUL MAISYARA K111 10 266
NENCY DEBORA ARUNG K111 10 271
NURWAHIDAH K111 10 289
SITI FATIMAH SAGGI K111 10 307
ASTRIANA K111 10 355
ADITHIA BUDIMAN K111 11 631
YUS MARI`PATINTINGAN K111 11 642
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin
2012
1. FUNGSI
Beberapa
fungsi dari uji Mann “U” Whitney, antara lain:
•
Menguji
signifikansi hipotesis komparatif dua sampel independen dengan data berbentuk
“ordinal”.
•
Merupakan
alternatif lain bila uji “ t ” parametrik tidak dapat dilakukan.
•
Populasi bisa
bersumber dari dua populasi yg berbeda atau satu populasi tetapi ada dua
kondisi yg berbeda.
•
Bila datanya
berbentuk interval maka harus dirubah lebih dahulu menjadi ordinal.
2. HIPOTESIS
Asumsi Hipotesis, yaitu penentuan Hipotesis
alternatif (Ha) dan Hipotesis nol (Ho)
•
Hipotesis
alternatif
distribusi
data didalam populasi A > B, atau sebaliknya
•
Hipotesis nol
distribusi
data didalam populasi A = distribusi
data didalam populasi B
Syarat Penerimaan hipotesis
Hipotesis alternatif diterima bila probability nilai
populasi A > dari populasi B yakni :
> ½ atau p (A > B) > ½. Atau sebaliknya p(A< B) < ½.
3. RUMUS
Secara umum, dikenal 2 macam rumus, yaitu:
ATAU
Keterangan
:
n1 = jumlah sampel 1
n2 = jumlah sampel 2
U1 = jumlah peringkat 1
U2 = jumlah peringkat 2
R1 = jumlah rangking pd
sampel n1
R2 = jumlah rangking pd
sampel n2
4. KETENTUAN UNTUK SAMPEL KECIL
Pada data dengan sampel kecil, pemberian ranking
atau peringkat dilakukan dengan alternatif berikut :
Terlebih
dahulu menggabung kedua kelompok data kemudian memberikan peringkatnya sebagai berikut
:
a. Pemberian rangking dimulai dari urutan terkecil ke
yg terbesar
b. Pemberian rangking juga memperhatikan tanda
aljabarnya yakni, memberikan rangking terendah pada bilangan negatif terendah
bila ada.
c. Bila terdapat nilai yg sama maka rangkingnya ialah
diambil rata-ratanya untuk masing-masing nilai.
Prinsip
pemberian rangking ialah berapa kali rangking suatu skor pd suatu kelompok data
(n1) mendahului rangking skor pada kelompok data lainnya (n2).
CONTOH
Uji Mann-Whitney dengan Sampel Kecil
Tabel
1. menunjukkan gaji yang diterima oleh 5 orang sarjana ekonomi dan 4 orang
insinyur setelah 3 tahun bekerja yang diperoleh sari sampel secara random
Tabel 1 Data Untuk Uji Mann-Whitney
SE
|
Gaji
|
Urutan
|
Ir
|
Gaji
|
Urutan
|
A
|
710
|
1
|
O
|
850
|
5
|
B
|
820
|
3,5
|
P
|
820
|
3,5
|
C
|
770
|
2
|
Q
|
940
|
8
|
D
|
920
|
7
|
R
|
970
|
9
|
E
|
880
|
6
|
R2 =
25,5
|
||
R1=19,5
|
Penyelesaian:
1) Hipotsis
nol adalah bahwa setelah tiga tahun bekerja, gaji sarjana ekonomi tidak lebih
rendah dibanding insinyur .
Hipotesis
alternatif adalah gaji sarjana ekonomi lebih rendah dibanding gaji insinyur.
2)
Menetapkan tingkat signifikan (). Misalkan = 5 %. Sementara n1 = 5 dan n2 = 4, maka nilai
kritisnya U=2
Tabel Probabilitas Kritis untuk
Statistik U
Pada Uji Mann-Whitney
n2 = 4
n1
U
1 2 3
4
0
0,200 0,067 0,028
0,014
1
0,400 0,133 0,057
0,029
2 0,600
0,267 0,114 0,057
3
0,400 0,200 0,100
4
0,600 0,314 0,171
5
0,429 0,243
6
0,571 0,343
7
0,443
8
0,557
3) Menentukan
nilai test statistik mealui tahap-tahap berikut.
a. Mengurutkan
data tanpa memperhatikan sampelnya; gaji yang kecil diberi angka 1 dan yang
lebih besar diberi angka 2 dan seterusnya; jika terdapat data yang sama maka
digunakan angka rata-rata, seperti gaji 820 diberi angka (3+4)/2 = 3,5.
b. Menjumlahkan
urutan masing-masing sampel;
Misalkan
R1: jumlah urutan sampel n1
Dan
R2: jumlah urutan sampel n2
Maka
R1 = 19,5 dan R2 = 25,5.
c. Menghitung
statistik U melalui dua rumus
Pertama U = = 15,5
Kedua U =
Nilai
U yang dipilih untuk menguji hipotesis nol adalah nilai U yang lebih kecil
yaitu 4,5.
Untuk
memeriksa apakah perhitungan kedua nilai U benar, dapat digunakan dengan rumus
berikut:
U
terkecil = n1n2 - Uterbesar
4,5
= 20 – 15,5 à
Jadi benar
4) Membuat
keputusan secara statistik. Aturannya adalah :
“Tolak
Ho jika test statistik U nilai kritis.”
Karena
nilai test statistik lebih besar dari nilai kritis maka Ho tak ditolak berarti
gaji sarjana ekonomi tidak lebih rendah dibanding sarjana insinyur.
5.
KETENTUAN UNTUK SAMPEL BESAR
Untuk
sampel besar maka cara diatas akan sangat menyulitkan, sehingga praktis tidak
pernah digunakan. Salah seorang sarjana menempuh cara dengan prinsip seperti
berikut ini :
•
Prinsip
pemberian rangking dengan cara lain:
a.
Berikan rangking 1 pada skor terendah
untuk kelompok gabungan (n1 + n2).
b.
Berikan rangking 2 untuk tingkat
diatasnya dan seterusnya.
c. Bila
terdapat niali sama maka diambil nilai rata-rata untuk masing-masing skor.
CONTOH
Kita
ingin menentukan apakah volume penjualan tahunan yang dicapai salesman yang
tidak berpendidikan akademis berbeda dengan volume penjualan yang dicapai oleh
salesman yang berpendidikan akademis. Diambil sampel random 10 salesman yang
tidak berpendidikan akademis (n1=10), dan diambil sampel random lain yang
independent 21 salesman yang berpendidikn akademis (n2=21). Dua grup tersebut
dipisahkan sebagai grup A dan grup B. Volume penjualan dan jenjangnya ditunjukkan
sebagai berikut:
Tabel 2
Volume penjualan tahunan dari salesman yang tidak
berpendidikan akademis (A) dan yang berpendidikan akademis (B) beserta
jenjangnya.
Salesman
A
|
Volume
Penjualan
Tahunan
(dalam ribuan Rp)
|
urutan
|
Salesman
B
|
Volume
Penjualan
Tahunan
(dalam ribuan Rp)
|
urutan
|
1
|
82
|
24
|
1
|
92
|
31
|
2
|
75
|
19
|
2
|
90
|
29,5
|
3
|
70
|
15
|
3
|
90
|
29,5
|
4
|
65
|
11
|
4
|
89
|
28
|
5
|
60
|
8
|
5
|
86
|
27
|
6
|
58
|
7
|
6
|
85
|
26
|
7
|
50
|
4,5
|
7
|
83
|
25
|
8
|
50
|
4,5
|
8
|
81
|
22,5
|
9
|
46
|
3
|
9
|
81
|
22,5
|
10
|
42
|
2
|
10
|
78
|
21
|
|
|
|
11
|
76
|
20
|
|
|
|
12
|
73
|
18
|
|
|
|
13
|
72
|
17
|
|
|
|
14
|
71
|
16
|
Salesman
A
|
Volume
Penjualan
Tahunan
(dalam ribuan Rp)
|
Jenjang
|
Salesman
B
|
Volume
Penjualan
Tahunan
(dalam
ribuan Rp)
|
Jenjang
|
|
|
|
15
|
68
|
14
|
|
|
|
16
|
67
|
13
|
|
|
|
17
|
66
|
12
|
|
|
|
18
|
64
|
10
|
|
|
|
19
|
63
|
9
|
|
|
|
20
|
52
|
6
|
|
|
|
21
|
41
|
1
|
|
|
R1=98
|
|
|
R2=398
|
Penyelesaian:
a. Hipotsis
nol adalah bahwa volume penjualan tahunan salesman yang tidak berpendidikan
akademis sama dengan volume penjualan tahunan salesman yang berpendidikan
akademis.
Hipotesis alternatif
adalah volume penjualan tahunan salesman yang tidak berpendidikan akademis
tidak sama dengan volume penjualan tahunan salesman yang berpendidikan
akademis.
b. Bila
digunakan = 0,01, nilai Z
= 2,58.
c. Ho
ditolak jika Z hitung > Z tabel
d. Uji
statistic
U
= = 10(21)+
U
=
Maka
Nilai U yang digunakan :
U
= = 10 (21) – 167 =43
Dalam
contoh tersebut n2 > 20 maka digunakan pendekatan kurva normal
=
=
Z
= =
e. Z
hitung < Z Tabel
Dengan
demikian Ho ditolak dan
disimpulkan
bahwa volume penjualan tahunan salesman yang tidak berpendidikan akademis tidak
sama dengan volume penjualan tahunan salesman yang berpendidikan akademis.
Ketentuan Lainnya
Untuk
sampel besar (n2 > 20) maka, baiktabel J maupun tabel K tidak dapat
digunakan, tetapi pada kondisi ini distribusi sampling U mendekati distribusi
normal sehingga dapat didekati dengan rumus :
2
Dengan
standar deviasi :
Dengan melakukan
transformasi kerumus distribusi normal maka nilai signifikansi U observasi
dihitung sbb:
2
Z =
-----------------------------------------
(n1) (n2) ( n1 + n2 + 1)
------------------------------
12
The best casino slots games you can play right now
BalasHapusThe best casino slots games 경기도 출장안마 you can play right now · 1. Rainbow Riches · 부산광역 출장마사지 2. John Hunter and 서울특별 출장안마 the Tomb of the Scarab Queen · 김포 출장샵 3. 순천 출장안마 The Dog House